Waktu itu adalah pertengahan bulan Oktober 2003. Penelitianku 'agak' terkatung-katung. Seharusnya ana sudah kembali ke lapangan (Sumedang) untuk mengambil sampel ikan lalawak di sungai cikandung. Terlalu banyak pekerjaan diluar akademik yang harus segera diselesaikan sehingga tidak terlalu konsen untuk mengerjakan penelitian. Namun sebenarnya alasan yang paling utama karena pada waktu itu kondisi keuangan sedang minus, yang tidak memungkinkan ana berangkat ke lapangan. Sedangkan peluang pendapatan berupa proyek enumerator kebusukan ikan hilang sudah karena seleksi keha diran dalam pelatihan terabaikan karena terlalu banyaknya agenda DK. Namun trnyata hal tersebut disadari oleh teman-teman seperjuangan yang berkesempatan megerjakan proyek tsb. Sepulang dari pengerjaan proyek (setelah terombang-ambing di lautan) mereka berkonsolidasi mengumpulkan sebagian pendapatan mereka untuk mensupport dana untuk penelitian ana. Ternyata tidak hanya itu, mereka menyisihkan sebagian "penghasilan" mereka untuk membayarkan SPP salah seorang ADK. Dan ternyata tidak hanya sampai di situ, mereka juga menyisihkan "penghasilan" tersebut untuk kas da'wah kampus. Sampai diri ni bertanya-tanya masih adakah saldo buat mereka sendiri? Jawaban singkat namun tajam meluncur dari bibir mereka...."akhi ini adalah investasi tak kenal rugi", subhanalloh...... Saat ini mereka telah tersebar di pusat dan berbagai pelosok negeri ini. Ada yang jadi PNS, aktivis LSM ternama, pengusaha, dsb. Pertemuan dua tahunan mereka setelah lulus menjadi tanda bahwa semangat ukhuwah itu tidak luntur oleh waktu dan tempat. Begitupun den gan semangat mereka untuk tetap membantu da'wah kampus (yang pernah mereka cita-citakan sewaktu masih mahasiswa), setidaknya hal itu ditandai dengan komitmen mereka untuk memberikan 'logistik' da'wah yang akan mereka serahkan bulan September. Lima juta rupiah...besar? kecil? itu mah relatif tergantung kondisi masing-masing. Tapi semoga semangat itu tetap tertanam.....bahwa ini adalah INVESTASI TAK KENAL RUGI |